Remaong Kutai Berjaya (RKB) DPC Kota Samarinda dan PAC SEPARI Bersama Pemerhati Budaya Kutai Menyoroti Terbengkalainya Situs Cagar Budaya Lesong Batu di Muara Kaman

5 Mei 2025

Berita Lokal Kukar

Muara Kaman, Kutai Kartanegara –Organisasi adat Kutai, yaitu Remaong Kutai Berjaya (RKB) DPC Kota Samarinda dan PAC Separi, bersama para pemerhati budaya Kutai, angkat suara mengenai kondisi memprihatinkan situs cagar budaya (Lesong Batu) yang terletak di Desa Muara Kaman Kecamatan, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Dalam kunjungan bersama yang dilakukan pekan ini Minggu 04 Mei 2025, para tokoh adat dan budaya tersebut menyatakan keprihatinan mendalam terhadap minimnya perhatian pemerintah dan stakeholder lainnya terhadap situs bersejarah yang dipercaya menjadi peninggalan Kerajaan Kutai — kerajaan Hindu tertua di Indonesia.

“Situs Lesong Batu merupakan simbol penting dari peradaban Kutai yang sangat berharga bagi sejarah Nusantara. Sayangnya, hingga kini situs ini tidak dikelola dengan baik, bahkan terkesan terbengkalai,” ujar Pemerhati budaya Titin ismani yang kerap di panggil sapaan akrabnya Nyai Kutai.

Hal senada disampaikan oleh Ketua DPC Remaong Kutai Berjaya Kota Samarinda yang kerap di sapa Ketua Heldiyansyah yang menekankan pentingnya pelestarian situs tersebut bukan hanya sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai potensi wisata sejarah. Ia juga mendesak pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah konkret guna menyelamatkan situs tersebut dari ancaman kerusakan lebih lanjut.

Sejumlah pemerhati budaya Kutai yang turut hadir menyoroti maraknya di temukan alat kontrasepsi serta alat hisap sabu diarea pekerangan Cagar budaya tersebut dan kurangnya papan informasi, pagar pelindung, serta tidak adanya pemeliharaan rutin. Mereka menyebutkan bahwa kondisi ini sangat mengkhawatirkan mengingat nilai historis Lesong Batu sebagai saksi bisu dari kejayaan masa lampau.

Ketiga pihak tersebut sepakat akan melakukan konsolidasi adat untuk membicarakan langkah-langkah strategis guna mengangkat kembali Marwah adat Kutai yang di anggap beberapa pihak itu punah. Serta mendorong pemerintah kabupaten Kutai Kartanegara untuk lebih memperhatikan situs-situs sejarah sebagai simbol adat istiadat.

“Pelestarian situs ini adalah tanggung jawab kita bersama, agar generasi mendatang masih bisa mengenal dan menghargai akar sejarah mereka,” tutup Nyai Kutai perwakilan Pemerhati Budaya Kutai.

BERITA LAINNYA

Kantor Kelurahan Loa Ipuh Bakal Dibangun Tahun Ini

Foto: Lurah Loa Ipuh, Erri Suprarjan. (Akmal/habarpesisir) Tenggarong – Pemerintah Kelurahan Loa Ipuh memastikan pembangunan…

Sebulu Modern Intensifkan Pembinaan TPA dan Pelatihan Baca Tulis Al-Qur’an

Foto: Ilustrasi Kegiatan TPA. (Istimewa) Tenggarong – Pemerintah Desa Sebulu Modern, Kecamatan Sebulu terus mengintensifkan…

Anak Muda Kukar Diharapkan Ambil Peran di Pertanian Sebelum Terlambat

Foto: Pertanian modern di Kukar. (Akmal/habarpesisir) Tenggarong – Anak muda di Kutai Kartanegara (Kukar) diharapkan…

POPULER

KESEHATAN

5 Khasiat Buah Nangka untuk Kesehatan, Bahkan Bisa Menutrisi Kulit

Nangka merupakan buah tropis yang…

Mengapa Minuman Manis Menjadi Ancaman bagi Kesehatan Anda?

Minuman manis, seperti minuman bersoda,…

Me Time Bukan Egois Tapi Kunci Kebahagiaan dan Kesehatan Mental

Di tengah kesibukan dan hiruk…

promo-iphone-14

NASIONAL

DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE 79 tahun merdeka H. BENNY MAKMUR HALIM, S.T.

habarpesisir.com, H.BENNY MAKMUR HALIM, S.T…

Peringati Hari Buku Nasional, Starbucks Indonesia Salurkan 8.769 Donasi Buku dari Konsumen

Bertepatan dengan Hari Buku Nasional yang jatuh…

kredit_asus_rog_7_12256gb_prom_1

TEKNOLOGI

Microsoft Perkenalkan Teknologi AI Ubah Foto Jadi Video Berbicara Secara Langsung

Microsoft Research Asia telah meluncurkan…

Kecepatan 5G Samsung Galaxy S24 Lebih Kencang dari iPhone 15, Ini Teknologi di Baliknya!

Perusahaan pembuat aplikasi Speedtest untuk…

Grup MIND ID Tunjukkan Kinerja Lingkungan lewat Program dan Teknologi Pengelolaan Lingkungan

BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia…