Pemkab Kukar Pastikan Anggaran PSU Pilkada 2025 Tersedia
Foto: Penandatanganan Addendum NPHD PSU Pilkada Kukar 2025. (Akmal/habarpesisir) Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara…
Foto: Plt Sekretaris Desa Buana Jaya, Heriansyah. (Akmal/habarpesisir)
Tenggarong – Desa Buana Jaya, yang merupakan penghasil padi terbesar kedua di Kecamatan Tenggarong Seberang setelah Desa Bukit Pariaman, kini menghadapi tantangan besar.
Luas sawah di desa tersebut kini terus menyusut akibat alih fungsi lahan untuk pertambangan batu bara. Jika dulu sawah di Buana Jaya membentang lebih dari 700 hektare, kini jumlahnya berkurang drastis, memaksa petani untuk beradaptasi agar tetap bisa bertahan.
Plt Sekretaris Desa Buana Jaya, Heriansyah, mengatakan bahwa keberadaan tambang berdampak besar pada pertanian.
Lahan-lahan produktif yang dulu menjadi tumpuan petani kini berubah menjadi area industri.
“Dengan adanya perusahaan tambang, sawah-sawah ada yang dialihfungsikan. Otomatis lahan pertanian pun berkurang,” ujarnya kepada habarpesisir.com, Selasa (11/3/25).
Meski begitu, petani di Desa Buana Jaya tidak menyerah. Mereka mulai mencari cara agar tetap bisa bercocok tanam dengan memanfaatkan lahan tersisa.
Beberapa bahkan mengelola rawa-rawa yang sebelumnya tidak tergarap agar bisa ditanami padi.
“Rawa-rawa yang dulu dianggap tidak bisa diolah, sekarang mulai dimanfaatkan untuk lahan pertanian,” tuturnya.
Selain itu, petani juga mulai berinovasi dengan memanfaatkan teknologi modern. Jika dulu panen satu hektare sawah membutuhkan waktu hingga tiga hari, kini dengan bantuan mesin, prosesnya bisa selesai dalam sehari. Bahkan panen bisa dilakukan pada malam hari.
“Dulu panen hanya bisa dilakukan sore karena mengandalkan tenaga manusia. Sekarang pakai mesin, jadi lebih cepat,” jelasnya.
Namun, setelah panen, petani masih menghadapi kendala dalam proses pengeringan gabah. Minimnya fasilitas membuat mereka mengandalkan lantai jemur tradisional, bahkan ada yang hanya menjemur hasil panen di halaman rumah.
“Kami sudah mengusulkan bantuan mesin pengering, tapi sampai sekarang belum terealisasi,” katanya.
Sebagai salah satu lumbung padi di Tenggarong Seberang, Pemdes Buana Jaya berharap adanya dukungan dari pemerintah maupun pihak terkait agar produksi padi tetap bisa dipertahankan di tengah tekanan industri tambang. (Adv/ak)
Foto: Penandatanganan Addendum NPHD PSU Pilkada Kukar 2025. (Akmal/habarpesisir) Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara…
Camat Kota Bangun Darat, Zulkifli. (Akmal/habarpesir) Tenggarong – Perbaikan akses jalan menuju Kantor Camat Kota…
Nama Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai tokoh yang menginspirasi banyak orang dengan kumpulan quotes yang…
Kutai Kartanegara, 26 November 2024…
BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia…
Nangka merupakan buah tropis yang…
habarpesisir.com, H.BENNY MAKMUR HALIM, S.T…
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU)…
Bertepatan dengan Hari Buku Nasional yang jatuh…
Microsoft Research Asia telah meluncurkan…
Perusahaan pembuat aplikasi Speedtest untuk…
BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia…