Foto: Musrenbang tematik yang diadakan di ruang rapat lantai 2 Bappeda Kukar. (Akmal/habarpesisir)

Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) menargetkan penurunan angka kemiskinan hingga di bawah 7 persen, serta penurunan prevalensi stunting secara signifikan pada tahun 2024.

Hal ini menjadi salah satu poin yang dibahas dalam Musrenbang Tematik yang berlangsung diRuang Rapat Lantai 2 Gedung Bappeda Kukar pada Selasa (6/5/25).

Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemkab Kukar, Dafip Haryanto, menyampaikan bahwa upaya pengentasan kemiskinan terus menunjukkan hasil yang menggembirakan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Kukar menurun dari 60.857 jiwa pada tahun 2023 menjadi 59.000 jiwa pada tahun 2024. Persentase kemiskinan pun turun dari 7,61 persen menjadi 7,28 persen.

“Kita patut bersyukur karena ada penurunan yang cukup berarti, tapi tentu saja ini bukan akhir. Perlu konsistensi agar tren ini bisa terus berlanjut,” ucap Dafip.

Selain kemiskinan, penanganan stunting juga menjadi fokus serius pemerintah daerah.

Jika pada 2023 prevalensi stunting berada di angka 27,1 persen, maka pada 2024 berhasil ditekan hingga sekitar 14 persen. Capaian ini dinilai sebagai buah dari kolaborasi berbagai pihak.

“Ini hasil dari kerja bersama, mulai dari pemerintah, tenaga kesehatan, hingga peran aktif masyarakat. Kami berharap semangat ini bisa terus terjaga,” jelasnya.

Dafip menambahkan bahwa Pemkab Kukar akan terus mendorong sinergi antarsektor agar langkah-langkah pembangunan bisa berjalan lebih maksimal.

“Kalau semua bergerak bersama, saya yakin Kukar bisa menjadi daerah yang makin sejahtera dan berkeadilan,” tutupnya. (Adv/ak)