Foto: Kegiatan bimbingan manasik haji tahun 2025. (Akmal/habarpesisir)

Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan inklusif bagi calon jamaah haji dengan memfasilitasi kebutuhan lansia dan penyandang disabilitas dalam kegiatan bimbingan manasik haji masal tingkat kabupaten.

Kegiatan ini digelar di Masjid Agung Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Tenggarong, Rabu (23/4/25).

Kegiatan yang dilakukan selama dua hari kedepan tersebut mengusung tema “Haji Ramah Lansia dan Disabilitas”.

Pemkab Kukar melalui panitia penyelenggara menyediakan kursi roda dan pendampingan khusus guna memastikan kenyamanan dan kesiapan seluruh jamaah dalam mengikuti seluruh rangkaian ibadah haji.

Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara, Akhmad Taufik Hidayat, yang hadir mewakili Bupati Kukar.

“Kami ingin memastikan bahwa seluruh calon jamaah, termasuk lansia dan saudara-saudara kita yang memiliki keterbatasan fisik, dapat mengikuti seluruh rangkaian ibadah dengan nyaman dan layak,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa manasik merupakan momen penting untuk membekali para calon jamaah haji secara mental, spiritual, dan teknis.

“Manasik haji ini bukan sekadar formalitas, tetapi proses penting agar ibadah berjalan sesuai tuntunan syariat,” tegasnya.

Jamaah haji Kukar tahun ini terbagi dalam tiga kelompok terbang (kloter): Kloter 3 berangkat 8 Mei (357 orang), Kloter 12 berangkat 23 Mei (149 orang), dan Kloter 15 berangkat 27 Mei (18 orang).

Para jamaah juga akan didampingi petugas haji daerah (PHD), pembimbing ibadah, ketua kloter, serta tenaga kesehatan.

Taufik juga mengingatkan bahwa para jamaah bukan hanya tamu Allah, tetapi juga duta dari daerah di mata dunia.

Ia mengimbau jamaah untuk menjaga sikap, nama baik daerah, dan saling membantu selama menjalankan ibadah.

“Sebentar lagi Bapak/Ibu akan menjadi tamu-tamu Allah. Tunjukkan sikap yang santun, jaga nama baik Kutai Kartanegara, dan sempurnakan ibadah dengan tawaduk dan kekhusyukan karena Allah,” pungkasnya. (Adv/ak)