Foto: Ilustrasi desa mandiri. (Istimewa)

Tenggarong – Inovasi dan kebersamaan menjadi faktor utama yang membawa Desa Loh Sumber meraih status sebagai desa mandiri.

Kepala Desa Loh Sumber, Sukirno, menegaskan bahwa pencapaian ini bukan hasil kerja satu pihak saja, melainkan buah dari kerja keras dan gotong royong seluruh warga dalam membangun desa.

“Menjadi desa mandiri bukan sekadar label, tetapi tanggung jawab besar yang harus dijaga. Kami tidak mungkin sampai di titik ini tanpa inovasi dan keterlibatan aktif masyarakat,” ujar Sukirno saat diwawancarai pada Sabtu (15/3/25).

Sukirno mengungkapan, salah satu kunci keberhasilan desa Loh Sumber menjadi desa mandiri adalah BUMDes Sumber Purnama, yang kini menjadi tulang punggung perekonomian warga.

Awalnya, desa ini belum memiliki BUMDes yang berjalan dengan baik. Namun, dengan tekad bersama, BUMDes tersebut kini berkembang pesat di sektor pertanian, memberikan akses permodalan, pelatihan, hingga pendampingan bagi para petani.

“Dulu petani kesulitan mendapatkan dukungan untuk meningkatkan hasil panennya. Sekarang, dengan adanya BUMDes, mereka bisa lebih mandiri dan sejahtera,” kata Sukirno.

Selain memperkuat sektor pertanian, pemerintah desa juga rutin mengadakan pembinaan bagi warga.

Pendampingan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari manajemen usaha tani, adaptasi terhadap perubahan iklim, hingga strategi menghadapi fluktuasi harga pasar.

“Kami tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tapi juga membangun pola pikir masyarakat agar lebih inovatif dan mandiri,” tambahnya.

Dengan semangat gotong royong yang kuat, Desa Loh Sumber kini tidak hanya mandiri secara administratif, tetapi juga secara ekonomi dan sosial.

Status desa mandiri ini menjadi bukti bahwa kebersamaan dan inovasi adalah fondasi utama dalam membangun desa yang maju dan sejahtera.

“Kami akan terus berupaya mempertahankan dan meningkatkan pencapaian ini. Dengan dukungan semua pihak, kami yakin bisa membawa Desa Loh Sumber ke level yang lebih tinggi lagi,” pungkasnya. (Adv/ak)