Foto: Kepala Bidang Kepramukaan Dispora Kukar, Nopan Solihin. (Akmal/habarpesisir)

Tenggarong – Pengembangan kepramukaan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) masih menghadapi kendala besar, salah satunya adalah minimnya pembina yang bersertifikat.

Kondisi ini membuat banyak gugus depan, terutama di sekolah-sekolah, belum bisa menjalankan program kepramukaan secara optimal.

Kepala Bidang Kepramukaan Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kukar, Nopan Solihin, mengungkapkan bahwa gugus depan pramuka berperan penting sebagai ujung tombak dalam menjalankan program kepramukaan.

Sayangnya, masih banyak di antaranya yang belum aktif karena kurangnya pembina yang memiliki sertifikasi dan kompetensi sesuai standar.

“Kita khawatir jika pembina tidak memiliki sertifikasi atau kompetensi yang diperlukan, kegiatan kepramukaan yang dijalankan tidak sesuai dengan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan yang telah ditetapkan,” ujar Nopan, Jumaat (28/3/25).

Padahal, menurutnya, kepramukaan memiliki aturan dan pakem tertentu yang harus dipatuhi dalam setiap kegiatannya.

Oleh sebab itu, Dispora Kukar akan berupaya mendorong serta memfasilitasi pelatihan bagi tenaga pendidik di setiap kwartir ranting agar mereka bisa mendapatkan sertifikasi yang diperlukan.

“Namun, upaya ini masih menghadapi kendala lain, seperti kurangnya kesadaran dan pemahaman dari para guru mengenai pentingnya mengikuti pelatihan tersebut,” katanya.

Meski demikian, Dispora Kukar tetap berkomitmen untuk meningkatkan kualitas kepramukaan dengan memperkuat sumber daya manusia yang ada di bidang ini.

“Oleh karena itu, komunikasi dan sosialisasi harus lebih intens dilakukan. Kita juga harus lebih aktif dalam mengidentifikasi serta mengembangkan potensi sumber daya manusia yang ada, sehingga kegiatan kepramukaan di setiap gugus depan dapat berjalan lebih optimal,” pungkasnya. (Adv/ak)