Desa Loh Sumber Fokus Kembangkan SDM untuk Pembangunan
Foto: Kades Loh Sumber, Sukirno. (Akmal/habarpesisir) Tenggarong – Pemerintah Desa Loh Sumber, Kecamatan Loa Kulu,…
Foto: Kadistanak Kukar, Muhammad Taufik. (Akmal/habarpesisir)
Tenggarong – Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menyiapkan anggaran sekitar Rp 200 miliar pada tahun 2025 untuk menggenjot produktivitas petani dan peternak di wilayahnya.
Anggaran tersebut difokuskan pada pembangunan sarana dan prasarana, serta program-program strategis guna meningkatkan hasil pertanian dan ketersediaan produk peternakan secara berkelanjutan.
Kepala Distanak Kukar, Muhammad Taufik, menjelaskan bahwa anggaran 2025 tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya.
Fokus utama dialokasikan untuk pembangunan irigasi, penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan), pupuk, serta infrastruktur pendukung lainnya.
“Perencanaan ini merupakan hasil dari usulan kelompok tani, kunjungan pimpinan daerah seperti Bupati, Wakil Bupati, dan Sekda, serta aspirasi dari DPRD dan masyarakat. Semua kami kaji untuk menentukan skala prioritas,” ujarnya, Selasa (15/4/25).
Anggaran ini juga melengkapi dukungan dari pemerintah pusat yang melalui dana PPN telah mengalokasikan sekitar Rp 40 miliar khusus untuk pembangunan pertanian di empat kecamatan pesisir.
Secara keseluruhan, total anggaran Distanak Kukar tahun 2025 mencapai Rp 216 miliar, termasuk belanja pegawai dan non-pegawai, dengan sekitar 30 persen di antaranya dialokasikan untuk pembangunan prasarana dan sarana pertanian.
Taufik menambahkan, sekitar 70 persen dari total anggaran sektor pertanian digunakan untuk mendukung tiga program utama, yaitu pengembangan sarana produksi, penyuluhan pertanian, dan pemberdayaan petani.
Ketiga program tersebut dianggap vital untuk meningkatkan efisiensi usaha tani dan kesejahteraan petani di Kukar.
“Program-program ini bertujuan mendorong petani lebih mandiri, produktif, dan terhubung dengan pasar. Kami juga dorong peningkatan kapasitas melalui pelatihan dan bimbingan teknis,” tambahnya.
Selain sektor tanaman pangan, Distanak Kukar juga memberi perhatian khusus pada peternakan.
Upaya peningkatan populasi ternak terus dilakukan, terutama untuk memenuhi kebutuhan daging dan telur lokal.
Meski daging ayam sudah relatif mencukupi, ketersediaan daging sapi masih mengandalkan pasokan dari luar daerah.
“Kami intervensi lewat program dinas maupun aspirasi masyarakat. Namun, tantangan di peternakan cukup besar, seperti pengendalian penyakit hewan yang harus ditangani serius,” kata Taufik.
Sektor tanaman pangan juga tak lepas dari tantangan, cuaca ekstrem dan curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir menyebabkan beberapa lahan sawah terendam, sehingga mengganggu aktivitas tanam petani.
Sementara itu, subsektor hortikultura terus dikembangkan, hampir seluruh dari 20 kecamatan di Kukar memiliki potensi hortikultura, dan beberapa di antaranya telah menjadi sentra produksi regional.
“Kecamatan seperti Tenggarong Seberang, Samboja, Kota Bangun, Sebulu, dan Tenggarong merupakan penghasil utama hortikultura di Kukar. Komoditas seperti cabai, tomat, gambas, dan timun sebagian besar berasal dari wilayah ini,” pungkasnya. (Adv/ak)
Foto: Kades Loh Sumber, Sukirno. (Akmal/habarpesisir) Tenggarong – Pemerintah Desa Loh Sumber, Kecamatan Loa Kulu,…
Foto: Kepala Dishub Kukar, Ahmad Junaidi. (Akmal/habarpesisir) Tenggarong – Jalur alternatif dari Desa Jongkang, Kecamatan…
Mitra setiawan founder paradigma menjelaskan kegiatan ini di selenggarakan atas dasar proses dinamika politik di…
Kutai Kartanegara, 26 November 2024…
BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia…
Nangka merupakan buah tropis yang…
habarpesisir.com, H.BENNY MAKMUR HALIM, S.T…
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU)…
Bertepatan dengan Hari Buku Nasional yang jatuh…
Microsoft Research Asia telah meluncurkan…
Perusahaan pembuat aplikasi Speedtest untuk…
BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia…