Pemprov Kaltim Revitalisasi Hotel Atlet: Dorong PAD Lewat Optimalisasi Aset Tidur
Habarpesisir.com, Samarinda – Setelah 14 tahun terbengkalai, Hotel Atlet di kawasan GOR Kadrie Oening, Samarinda,…
Foto: Bupati Kukar, Edi Damansyah saat meresmikan Posyandu di Desa Sebulu Ilir Kecamatan Sebulu. (Akmal/habarpesisir)
Tenggarong -Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah mengajak seluruh masyarakat untuk mengenali potensi stunting sejak dini sebagai langkah penting dalam mencegah masalah gizi yang lebih serius.
Seruan ini disampaikannya saat menghadiri kegiatan HUT ke-60 Kecamatan Sebulu dan peresmian Posyandu di Desa Sebulu Ilir, Selasa (13/5/25).
Dalam keterangannya, Edi mengapresiasi capaian Kukar yang berhasil melakukan pengukuran dan penimbangan serentak pada Juni 2024 dengan tingkat partisipasi hampir menyentuh angka 99 persen.
“Hanya satu kecamatan yakni Muara Kaman, pengecekannya belum selesai secara keseluruhan,” ungkapnya.
Capaian ini menurutnya menjadi bukti bahwa masyarakat Kukar memiliki kesadaran tinggi terhadap pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak.
Namun demikian, Bupati menyoroti adanya kesalahpahaman umum di masyarakat terkait istilah stunting.
Banyak yang belum memahami bahwa potensi stunting kondisi saat anak belum masuk kategori stunting tapi menunjukkan gejala perlambatan pertumbuhan juga harus diwaspadai.
“Dari pengukuran dan penimbangan serentak itu, terlihat hasil profilnya selama ini kita keliru. Kita tahunya hanya stunting, padahal potensi stunting di Kukar juga besar,” jelasnya.
Sebagai tindak lanjut, Pemkab Kukar telah menggulirkan program pemberian makanan tambahan (PMT) pada Agustus dan September 2024.
Program ini menyasar anak-anak yang terindikasi mengalami potensi stunting dan bertujuan memberikan intervensi gizi yang tepat dan terukur agar mereka tidak jatuh ke kategori stunting.
Evaluasi program dilakukan melalui pengukuran ulang pada Oktober 2024, yang menunjukkan adanya peningkatan status gizi anak-anak yang menjadi sasaran.
“Ini menunjukkan dengan penanganan yang konsisten dan terarah, potensi stunting bisa kita tekan lebih jauh,” tegas Edi.
Ia menilai konsistensi menjadi kunci keberhasilan penanganan isu stunting di Kukar.
Ke depan, program PMT akan dikembangkan lebih luas dan disinergikan dengan program nasional pemberian makanan bergizi gratis bagi anak-anak.
Edi juga menyebutkan pentingnya membangun pemahaman bersama bahwa stunting bukan hanya soal gizi, tetapi juga menyangkut pola asuh, sanitasi, dan kesehatan lingkungan.
“Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras. Mari kita terus menjaga komitmen ini untuk memastikan generasi masa depan Kukar tumbuh sehat dan kuat,” pungkasnya. (Adv/ak)
Habarpesisir.com, Samarinda – Setelah 14 tahun terbengkalai, Hotel Atlet di kawasan GOR Kadrie Oening, Samarinda,…
Habarpesisir.com, Samarinda – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur berhasil menjaring 11 calon peserta untuk…
Foto: Sekda Kukar, Sunggono. (Akmal/habarpesisir) Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memastikan bahwa minyak…
Kutai Kartanegara, 26 November 2024…
BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia…
Nangka merupakan buah tropis yang…
habarpesisir.com, H.BENNY MAKMUR HALIM, S.T…
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU)…
Bertepatan dengan Hari Buku Nasional yang jatuh…
Microsoft Research Asia telah meluncurkan…
Perusahaan pembuat aplikasi Speedtest untuk…
BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia…