Foto: Ilustrasi MBG disekolah. (Istimewa)

Tenggarong – Letak geografis Kutai Kartanegara (Kukar) yang beragam, dengan terdapat wilayah terpencil dan akses yang sulit, menjadi tantangan utama dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Meski demikian, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar tetap mendukung penuh program yang dicanangkan pemerintah pusat ini agar dapat menjangkau seluruh sekolah di daerah tersebut.

Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrilian Noor, menjelaskan bahwa tugas pihaknya hanya sebatas menyediakan wadah di sekolah-sekolah dan mendata institusi pendidikan yang menerima manfaat program, sedangkan pelaksanaannya sepenuhnya menjadi tanggung jawab Badan Gizi Nasional.

“Dinas Pendidikan sendiri hanya membantu program dari pusat dengan menyediakan wadah seperti sekolah-sekolah, dan tugas kami hanya mendata sekolah-sekolah,” ungkapnya kepada awak media, Selasa (18/3/25).

Terkait dengan pendanaan program MBG, ia menegaskan bahwa hal tersebut bukan wewenang Disdikbud Kukar.

Meski demikian, pihaknya berharap seluruh sekolah di wilayah Kukar dapat menikmati program ini secara merata.

“Untuk dana MBG itu bukan kami yang mengatur hal tersebut. Dan saya harapkan di Kukar sendiri sekolah dapat terlaksana merata,” lanjutnya.

Namun, Thauhid mengakui bahwa pelaksanaan program ini tidaklah mudah, terutama karena kondisi geografis Kukar yang cukup menantang.

“Tidak semua sekolah itu mudah dan gampang dijangkau, hal itu terkait geografis kita yang memang jauh, apalagi di daerah hulu sana aksesnya susah,” ungkapnya.

Meski dihadapkan pada berbagai kendala, Disdikbud Kukar tetap berkomitmen menjalankan program ini agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh siswa di Kutai Kartanegara tanpa terkecuali. (Adv/ak)