Tenggarong – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) menargetkan pelunasan utang pengadaan barang/jasa (PBJ) tahun 2024 pada Maret 2025.

Kepala BPKAD Kukar, Sukotjo. (Akmal/habarpesisir.com)

Pembayaran akan dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan efisiensi anggaran agar tidak mengganggu program lain yang sedang berjalan.

Berdasarkan hasil reviu Inspektorat Daerah Kukar, utang PBJ yang telah terverifikasi mencapai Rp311.006.292.810,15.

Namun, jumlah tersebut masih dapat bertambah karena sisa utang lainnya masih dalam proses reviu.

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kukar, Sukotjo, menyebut total kewajiban pembayaran kemungkinan lebih besar dari angka yang sudah dikonfirmasi.

“Utang yang ada itu sudah keluar Surat Perintah Membayar (SPM). Kita masih ada utang lainnya karena ada pekerjaan yang sudah selesai tapi belum dibikin SPM sama OPD,” ungkapnya kepada awak media pada Kamis (20/2/25).

Pembayaran utang akan dilakukan secara bertahap melalui pergeseran anggaran tahap satu dan tahap dua.

Sukotjo menegaskan penyelesaian utang menjadi prioritas, tetapi tetap harus mempertimbangkan keseimbangan keuangan daerah agar program lain tidak terganggu.

“Hanya saja, jika semua utang dibayarkan sekaligus, maka akan mengganggu pekerjaan lain yang sudah banyak menumpuk,” ujarnya.

Untuk itu, strategi yang diambil adalah mengombinasikan pembayaran utang dengan efisiensi anggaran.

Salah satu langkah yang diterapkan adalah memangkas anggaran perjalanan dinas hingga 50 persen guna mengalokasikan dana lebih untuk pembayaran utang.

“Jadi dibarengkan dengan efisiensi anggaran perjalanan dinas 50 persen, ditambah pembayaran utang yang dibarengkan di pergeseran anggaran tahap satu,” jelasnya.

Sukotjo menegaskan pembayaran tidak harus menunggu efisiensi total, melainkan bisa dimulai dengan langkah yang paling memungkinkan agar tidak menghambat proses lainnya.

“Bayar utang ini nggak nunggu efisiensi total. Makanya yang paling gampang efisiensi perjalanan dinas dulu, lainnya sambil jalan,” pungkaanya. (Adv/ak)